Kamis, 19 Juni 2014

Galau Setelah Berhenti Kerja?

Wirausaha
Galau Setelah Berhenti Kerja?

Saat sedang sibuk dengan setumpuk berkas, maraton meeting, hingga evaluasi akhir tahun, rasanya "terbebas" dari pekerjaan dan semua tuntutannya merupakan jalan keluar dari semua kegalauan.
Berbagaialasan pun dibuat dalam bentuk daftar hingga anda yakin benar bahwa berhenti bekerja adalah jalan terbaik. Ingin memiliki waktu lebih banyak dengan anak-anak, mengurus orang tua, atau memulai bisnis sendiri. Namun saat berhenti bekerja, ternyata tetap saja membuat galau, Malah Stres.
Tak dipungkiri, lingkup dunia rumah tangga jauh lebih kecil dibandingkan dengan dunia kerja. Ketika bekerja, anda bertemu banyak orang dari beragam latar belakang. Tantangan dan experience yang ditemui berbeda-beda setiap harinya.
Sementara di rumah, 24 jam waktu anda dihabiskan untuk berinteraksi dengan anak, suami, assisten rumah tangga, atau tetangga. Selain pergolakan dengan diri sendiri, hubungan keluarga juga tak mustahil terganggu. Anda jadi sering marah dan tidak bisa berpikir jernih.

Nah, untuk masalah terakhir penting dipahami bahwa persiapan keuangan harus dikondisikan jauh hari sebelum anda memutuskan berhenti bekerja.
Caranya? Hitung kemampuan finansial anda dan pasangan. Jika penghasilan belum menutup 100 persen kebutuhan hidup atau sehari-hari, maka jangan terburu-buru berhenti bekerja kecuali memiliki bisnis atau penghasilan tambahan. Menghadapi segala tekanan itu, cobalah berpikir jernih dan persiapkan mental yang kuat. Ingat-ingat mengenai tujuan awal anda berhenti bekerja. Toh segala keputusan pasti memliki kelebihan dan resikonya sendiri.
Dengan melepas status karyawan, anda dapat lebih memfokuskan diri anda kepada hal-hal yang positif seperti malakukan hobi atau berolahraga agar badan tetap fit.
Sekian ulasan singkat dari saya semoga bermanfaat bagi pembaca.

<script src="http://kumpulblogger.com/dam.php?b=188108" type="text/javascript">
</script>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar